Peluang Usaha Refill Air Minum, Modal 20 Jutaan BEP 5 Bulan

Modal peluang usaha refill air minum sekitar 20 jutaan. Omsetnya besar dengan laba bersih per bulan mencapai 4 juta.

Dengan perhitungan umum tersebut, bisnis ini menjadi salah satu usaha yang cukup menjanjikan dan menguntungkan.

Tak hanya di perkotaan, bisnisnya juga mudah dikembangkan di pedesaan. Terlebih di daerah yang persediaan airnya tidak terlalu banyak atau sanitasinya buruk.

Pada kesempatan ini, kami akan membahas potensi bisnis ini lengkap dengan analisa perhitungan modal serta omsetnya. Selamat menyimak.

Peluang usaha refill air minum yang prospeknya menjanjikan

Bisnis ini memiliki prospek yang cerah apabila dijalankan dengan serius. Tak hanya seorang yang sudah berpengalaman, seorang amatir yang baru memulai usaha sekalipun dapat menjalankannya sampai sukses asalkan tahu prospek dan cara mengembangkannya.

Peluang usaha refill air minum yang prospeknya menjanjikan

Sumber foto: FirstQuarterFinance.com

Berikut ini adalah beberapa alasan kenapa prospek bisnis isi ulang air sangat menguntungkan:

  1. Tingkat persaingan yang tergolong rendah. Dalam satu daerah yang padat, hanya ditemukan satu atau dua penjual.
  2. Pangsa pasarnya luas karena bisa delivery order untuk seluruh kota.
  3. Permintaannya tinggi. Setiap rumah di perkampungan atau perumahan pasti memerlukan air, baik itu untuk diminum langsung maupun sebagai bahan memasak.
  4. Akan lebih menguntungkan jika bisnisnya di area kos-kosan, pondok pesantren, atau area padat yang ditempati oleh para pendatang di satu daerah.
  5. Modalnya dapat disesuaikan dengan budget.
  6. Termasuk bisnis yang pasti laku sehingga potensi ruginya rendah.
  7. Bukan merupakan bisnis musiman karena dibutuhkan setiap saat.
  8. Profit marginnya tergolong besar sehingga keuntungannya menjanjikan.
  9. Bisa digabung atau dikombinasikan dengan bisnis lainnya di satu lokasi yang sama. Misalnya, mengombinasikannya dengan toko kelontong.
  10. Tidak dibutuhkan tempat yang luas untuk membuka usahanya.
  11. Tidak ada keahlian khusus yang perlu dipelajari atau dimiliki. Pengoperasian alatnya sangat mudah dan siapa pun dapat menyesuaikan diri dengan cepat.

Itulah beberapa hal yang membuat prospek bisnis ini sangat menguntungkan. Jika tertarik untuk mencoba, pelajari juga bagaimana risikonya.

Risiko dan kelemahan usaha isi ulang air minum

Risiko dan kelemahan usaha isi ulang air minum

Sumber foto: Pixabay.com

Berikut ini adalah beberapa poin yang perli Anda waspadai saat menjalankan usaha ini:

  1. Konsumen rata-rata peka dengan rasa air minumnya.
  2. Terjadinya kerusakan alat sewaktu-waktu yang membuat pelayanan terganggu.
  3. Dibutuhkan tambahan armada untuk pengantaran airnya. Artinya, modal yang disiapkan bisa membengkak.
  4. Kepercayaan pelanggan menjadi faktor utama keberhasilan bisnis ini. Maka dari itu, menjaga kepercayaan mereka harus menjadi prioritas.
  5. Ada kalanya Anda perlu mengurus perizinan untuk menyediakan air minum sehat.

Risiko bisnis ini memang tergolong sedikit. Maka dari itu, bila Anda punya dana cukup untuk membuka usahanya, sebaiknya cobalah.

Strategi dan cara mengembangkan usaha depot air minum yang mudah

Agar bisnis Anda dapat sukses, berikut ini adalah beberapa langkah mengembangkan usahanya dengan cara yang simpel dan mudah:

  1. Menyiapkan modal usahanya. Modal ini dapat disesuaikan dengan budget atau minimal 15 jutaan.
  2. Siapkan lokasi usahanya. Mulai dari tempat hingga desain ruang.
  3. Siapkan sumber air dan pastikan layak minum agar lebih mudah mengurus perizinan.
  4. Melakukan pemasaran secara langsung kepada konsumen atau menyebarkan brosur.
  5. Mau menyediakan peminjaman galon secara gratis.
  6. Membuka kesempatan promosi secara online untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
  7. Memberikan pelayanan maksimal kepada konsumen agar mau menjadi pelanggan yang loyal.
  8. Jangan lupa menjaga kebersihan alat agar kualitas air minumnya terus terjaga.
  9. Apabila ingin lebih sukses, kunjungi orang yang sudah berpengalaman di bidang ini.

Setiap bisnis yang berkembang pasti bergantung pada konsumennya. Semakin banyak konsumen yang puas, maka kesuksesan usaha refill air minum juga dapat dipastikan.

Maka dari itu, menjaga kepuasan mereka adalah satu hal yang wajib dilakukan. Caranya adalah menjaga kualitas produk dan terus memberikan layanan terbaik agar pembeli tidak pindah ke toko lain.

Perhitungan bisnis air isi ulang: modal, keuntungan, dan BEP

Jika Anda sudah yakin untuk memulai usaha depot air minum, berikut ini kami sampaikan perhitungan bisnisnya. Mulai dari modal, omset atau pendapatan, keuntungan, hingga BEP atau break event point-nya.

Perhitungan bisnis air isi ulang modal, keuntungan, dan BEP

Sumber foto: Water411.com

Modal usaha air isi ulang

Sebagaimana diketahui, komponen pertama yang sangat dibutuhkan dalam bisnis ini adalah alat isi ulangnya. Anda bisa membeli alatnya di marketplace, tapi pastikan bahwa kualitasnya bagus.

Harganya beragam, mulai dari 10 jutaan sampai 17 jutaan. Silakan pilih saja spesifikasi alat yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Untuk perhitungan kali ini, kami estimasikan harganya Rp 15 jutaan saja. Berikut ini peralatan lengkapnya:

  1. Pembelian mesin atau alat untuk produksi air isi ulang seharga Rp 15.000.000,-.
  2. Meja dan kursi untuk admin seharga Rp 500.000,-.
  3. Perlengkapan dan kebutuhan lainnya dianggarkan sebanyak Rp 4.000.000,-.

Dengan investasi awal, yakni uang senilai Rp 19.500.000,-, Anda sudah bisa memulai bisnisnya. Jumlah ini belum termasuk biaya operasional bulanan.

Selain itu, armada, tempat, dan ruangan juga diasumsikan sudah ada karena Anda memilikinya sendiri. Jadi, tidak perlu menambahkan biaya sewa.

Selanjutnya, Anda perlu menyiapkan perhitungan biaya operasional bulanan.

Biaya operasional

Misal Anda menggaji dua karyawan, satu untuk mengawasi toko, dan yang lainnya untuk mengantarkan pesanan pelanggan, maka berikut ini adalah besar biaya operasional yang diperlukan:

  1. Gaji karyawan masing-masing Rp 1.500.000,-, totalnya 2 x 1,5 juta = Rp 3.000.000,-.
  2. Biaya listrik dan air per bulan Rp 1.000.000,-.
  3. Pemeliharaan alat per bulan Rp 500.000,-.
  4. Biaya transportasi sekitar Rp 300.000,-.

Artinya, dalam satu bulan Anda perlu menyiapkan dana senilai Rp 4.800.000,-.

Jika biaya operasional ini digabungkan dengan investasi awal, maka total modal yang harus ada di bulan pertama adalah Rp 24.300.000,-.

Dengan uang 20 jutaan, Anda sudah bisa membuka usaha refill air minum yang pendapatan dan keuntungannya sangat menjanjikan.

Pendapatan atau omset isi ulang air minum per bulan

Apabila dalam sehari Anda bisa menjual 40 galon air dengan harga Rp 9.000,- per galon. Maka perhitungan pendapatan hariannya adalah:

40 x Rp 9.000,- = Rp 360.000,-.

Jika depo isi ulangnya buka setiap hari kecuali hari minggu, maka dalam sebulan ada minimal 25 hari kerja. Perhitungannya menjadi:

25 x Rp 360.000,- = Rp 9.000.000,-.

Dengan demikian, dalam satu bulan Anda akan memperoleh omset sekitar 9 juta rupiah.

Keuntungan depo air minum per bulan

Selanjutnya, Anda bisa menghitung keuntungan membuka bisnis ini. Berikut ini perhitungan labanya:

Rp 9.000.000,- – Rp 4.800.000,- (biaya operasional bulanan) = Rp 4.200.000,-.

Dengan begini, estimasi laba bisnis air isi ulang adalah sekitar 4 jutaan per bulan.

BEP atau balik modal

Menurut perhitungan di atas, modal awal akan kembali di bulan ke 5, yakni:

Rp 19.500.000,- : Rp 4.200.000,- = 4,6 bulan (dibulatkan jadi 5).

Itulah perhitungan peluang usaha refill air minum yang bisa BEP di bulan kelima. Hal ini jelas berbeda dengan usaha laundry sepatu yang bisa BEP di bulan pertama. Bedanya, bisnis cuci sepatu harus dikerjakan oleh orang yang punya skill merawat sepatu. Sedangkan bisnis isi ulang lebih mudah dikerjakan sebab tidak perlu skill khusus.

Related posts